Senin, 15 Februari 2016



Adipala, 16 Februari 2016
Nomor             : 09/YYS-AM/CILACAP/II/2016     
Lampiran         : 1 (satu ) Bendel
Sifat                : Penting                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   
Perihal             : Permohonan Seorang Anak  Se Hari
  Anak Panti Asuhan Tahun 2016

Kepada Yth.      
Kepala Hamba Alloh
Di -
Seluruh Dunia


Assalamu`alaikum, Wr. Wb.

Dengan segala hormat dan teriring do’a semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkah serta meringankan beban bagi sesama baik secara lahir maupun batin.
Bersama ini kami segenap pengurus Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhu’afa AL MUKHTAR dengan segala kerendahan hati kami sampaikan Permohonan Bantuan Seorang Anak Sehari (SOSH) dari  Bapak untuk diberikan pada anak-anak asuh kami di Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhu'afa AL MUKHTAR  yang saat ini menampung  400 anak asuh.
Mengingat Panti Asuhan kami sangat membutuhkan dana tersebut maka kami  mengharapkan partisipasi aktif.
Sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan :
1.        Proposal
2.        Foto Copy  Surat Tanda Daftar
3.        Biodata Anak
4.        Struktur Organisasi
5.        Susunan Pengurus
6.        Foto Copy  Akta Notaris
7.        Anggaran Belanja
8.        Foto Copy Buku Rekening

Atas kebijaksanaan serta terkabulnya permohonan ini sebelum dan sesudahnya kami ucapkan banyak terima kasih, dan semoga Allah SWT memberi balasan atas Amal sholeh Bapak . Amin Ya Robbal ‘Alamin.


Wassalamu`alaikum, Wr. Wb.

Pengelola
Lembaga Kesejahteraan Sosial  Ana(LKSA)
Panti Asuhan Yatim Piatu
dan Dhu'afa AL MUKHTAR




MUHAMMAD TAEFUR
Tembusan :

1.      Kepala DINSOSNAKERTRANS Kabupaten Cilacap.
2.      Arsip.






PROPOSAL


PERMOHONAN SEOARANG ANAK SEHARI
LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK (LKSA) YATIM PIATU DAN DHU’AFA AL MUKHTAR KESUGIHAN CILACAP


BAB : I
PENDAHULUAN
                                                         
A.    LATAR BELAKANG

Allah Tuhan yang Maha Esa dan Maha Kuasa memberikan peringatan kepada kita jangan sampai meninggalkan keturunan yang lemah akidah, ibadahnya, lemah ilmu dan ahklanya maupun ekonominya, (An- Nisa, 4:9). Namun demikian kenyataannya  keadaan umum kaum muslimin masih jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu Allah Tuhan yang maha bijaksana mengajurkan dengan sangat agar mereka yang mempunyai kemampuan lebih, untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yatim yang lemah dan fakir miskin. Bahkan bagi mereka yang oleh Allah SWT telah diberikan kemampuan lebih dibidang ekonomi, tetapi mereka tidak peduli kepada anak yatim piatu dan fakir miskin dianggap-Nya sebagai orang yang mendustakan agama, sebagaimana firman-Nya Qs. Al-Maun, 107:1-7.
Yayasan Al Mukhtar Adipala  dalam Musyawarah pada tanggal 16 Juli 2005 sepakat untuk mendirikan Panti Sosial Asuhan Anak  atau LKSA “ Yatim Piatu Dan Dhu’afa Al Mukhtar” dan telah terdaftar di Dinas Sosial Kabupaten Cilacap.
Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhu’afa AL MUKHTAR adalah salah satu dari sedikit Panti yang secara fungsional mengantarkan anak asuhnya bukan hanya sekedar tamat SLTA ditambah keterampilan, tetapi mendorong anak asuh melanjutkan pendidikan kejalur yang lebih tinggi  untuk menambah wawasan serta ilmu yang lebih luas sehingga nantinya mereka mampu membaca situasi daya saing dalam pasar kerja.

B.     TUJUAN  LKSA

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Al Mukhtar bertujuan :
1.      Terwujudnya pribadi anak-anak yang kokoh imannya, tekun ibadahnya, mulia ahlaknya, luas ilmunya dan tinggi keterampilan serta cerah masa depannya.
2.      Terwujudnya pribadi anak asuh yang kuat komitmennya terhadap misi amar makruf nahi munkar.


C.  KEGIATAN – KEGIATAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN

         Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan Panti Asuhan Yatim Piatu dan Dhu’afa AL MUKHTAR Sampai saat ini adalah : 
1.      Membina / mengasuh anak- anak Yatim ,Piatu. Yatim piatu, anak terlantar, anak kurang mampu, anak-anak dlu’afa lainnya.
2.    Melindungi dan memelihara anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa agar kelak tidak hidup terlantar.
3.    Membina mereka agar dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat.
4.      Membangun Asrama Penginapan Putri , Kamar Mandi/WC putri ;

D.      MASALAH YANG DIHADAPI PANTI ASUHAN YATIM PIATU DAN DHU’AFA AL MUKHTAR
           Didalam melaksanakan kegiatannya Panti Asuhan ‘’ Bina Dlu’afa Dlu’afa Al Fiel’ , banyak mengalami kesulitan – kesulitan diantaranya :
1.      Belum tecukupi dana kegiatan usaha peningkatan kesejahteraan Sosial;
2.      Belum tercukupinya sarana kerja / alat perkantoran yang memadai;
3.      Belum tercukupinya tempat tidur / dipan dan almari bagi anak – anak yang ada di panti;
4.      Belum tercukupinya sumur dan MCK ( Mandi, Cuci dan Kakus );
5.      Asrama penginapan tidak mencukupi .
6.      Sarana tempat Ibadah yang belum kurang memadai atapnya masih asbes;
7.      Belum tercukupinya dana untuk Pendidikan  baik formal dan informal;
8.      Peningkatan gizi anak kurang memadai.

E.           KEBUTUHAN YANG DIPERLUKAN

1.      Anggaran Permakanan setiap hari untuk anak asuh;
2.      Dana operasional membina, mengasuh anak- anak yatim piatu dan anak- anak –anak dlu’afa lainnya.
3.      Sarana kerja perkantoran / administrasi
a.       Mesin komputer.
b.      Almari arsip/ file kabinet.
c.       Almari tempat pakaian anak panti.
d.      Kursi dan meja tulis.
4.      Sarana MCK ( Mandi, Cuci dan Kakus )
a.       Sumur.
b.      WC/ Kakus ( ada tetapi tidak memadai )
5.      Sarana penginapan anak asuh yang  tidak mencukupi
6.      Alat –alat tidur ( Dipan, kasur, bantal, guling dan almari tempat pakaian )
7.      Biaya kesehatan yang kadang kadang kurang
8.      Sarana tempat Ibadah dan kegiatan anak-anak yang belum memadai.
9.      Biaya anak sekolah atau pendidikan baik formal dan informal (kursus- kursus / pelatihan menjahit, montir, dan komputer).

F.       REKENING BANK YANG DI KELOLA

BANK                  : BRI
NOMOR               : 3121-01-024044-53-6
ATAS NAMA      : YAYASAN AL-MUKHTAR


F.PENUTUP

Demikian proposal ini kami susun dan kami ajukan, semoga kegiatan dan program yang telah kami kelola dapat terealisasi dengan baik. Saran dan kritik serta bimbingannya sangat kami harapkan agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan sebenarnya. Kami menyadari dalam pengajuan dan perencanaan program ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Besar harapan kami atas terkabulnya permohonan ini. Atas perhatian dan terkabulnya Permohonan SeoranagAnak Sehari (SOSH) Bagi Anak Panti Asuhan th 2016 ini kami sampaikan terimakasih.







                                                     Adipala, Selasa, 16 Februari 2016
Pengelola
Lembaga Kesejahteraan Sosial  Ana(LKSA)
Panti Asuhan Yatim Piatu
dan Dhu'afa AL MUKHTAR





MUHAMMAD TAEFUR  
 



Allah Subhannahu wa Ta'ala telah berfirman di dalam Al-Qur’an yang artinya,
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. 33:56)

Abul Aliyah berkata, “Shalawat Allah adalah pujian-Nya (terhadap Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam ) di sisi para malaikat, sedangkan shalawatnya malaikat berupa do’a.”

Diriwayatkan dari Sufyan ats-Tsauri dan beberapa ahli ilmu, mereka mengatakan, “Shalawat dari Rabb adalah rahmat-Nya, dan shalawat malaikat adalah permohonan ampun.”
Sementara itu, as-Sam’ani berkata, “Shalawat dari Allah bermakna rahmat dan ampunan, sedang shalawat dari malaikat serta orang mukmin makna-nya adalah do’a.”

Bagaimana Bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam

Dengan memperhatikan keterangan di atas, maka jelaslah bagi kita bahwa bershalawatnya seorang mukmin adalah do’anya kepada Allah agar melimpah-kan kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam. Oleh karena merupakan do’a, maka seharusnya dilakukan sesuai dengan adab-adab yang telah diajarkan oleh syariat. Di antara adab berdo’a adalah hedak-nya dilakukan dengan suara yang tidak keras, apalagi dengan berteriak-teriak. Jika kita mengetahui apa arti dari shalawat yang kita ucapkan, maka tentu kita akan malu melakukan dengan suara yang keras, karena hal itu tidak sepantasnya dilakukan.

Sedangkan shighat atau bunyi shalawat yang diajarkan oleh Nabi di antaranya adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sebagai berikut,
Dan masih ada lagi shighat shalawat lain yang diajarkan dalam syariat Islam selain yang tersebut di atas. Maka selayaknya kaum muslimin bershalawat dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabinya dan menghindari shalawat-shalawat bikinan yang tidak jelas sumbernya, terutama yang berbau bid’ah dan syirik.

Keutamaan Bershalawat Atas Nabi.

§  Dari Abu Hurairahzbahwa Rasul Allah Subhannahu wa Ta'ala bersabda,
“Barang siapa bershalawat terhadapku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)
§  Dari Anas bin Malik Radhiallaahu anhu , bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,
“Barang siapa bershalawat atasku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali shalawat, menghapus darinya sepuluh keburukan, dan mengangkatnya sebanyak sepuluh derajat.” (HR Ahmad, an-Nasai dan di shahihkan oleh al-Albani).
§  Dari Abdullah bin Amr bin Ashz ia mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,
“Apabila kamu mendengarkan muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku karena barang siapa yang bershalawat atasku sekali saja, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah untukku al-Wasilah, sesungguhnya ia adalah kedudukan di Surga yang tidak layak kecuali hanya untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap agar hamba tersebut adalah aku, barang siapa yang meminta kepada Allah al-Wasilah untukku, maka berhak atasnya syafaat.” (HR. Muslim)
§  Dari Abu Darda’zia berkata, “Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam,
“Perbanyaklah shalawat atasku pada Hari Jum’at karena ia disaksikan, dan para malaikat pun menyaksikan. Dan sungguh tidaklah seseorang bershalawat atasku, kecuali akan diperlihatkan kepadaku shalawatnya hingga ia selesai darinya.” Dia mengatakan,”Aku berkata, ”Dan juga setelah meninggal dunia? Nabi menjawab, ”Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para nabi.”(HR Ibnu Majah dan al-Mundziri menyatakan jayyid)
§  Dari Aus bin Auszia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,
”Termasuk hari-hari kalian yang utama adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, pada hari itu ditiup sangkakala dan terjadi suara keras yang mematikan. Maka perbanyak-lah shalawat atasku pada hari itu, sesungguhnya shalawat kalian diperlihatkan kepadaku” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, dishahihkan oleh al-Albani)
§  Dari Abu Umamahzdia berkata, ”Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda,
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada Hari Jum’at, karena shalawat dari umatku diperlihatkan pada tiap-tiap Hari Jum’at. Barang siapa yang lebih banyak shalawatnya kepadaku maka ia lebih dekat kedudukannya dariku.”(HR. al-Baihaqi dihasankan oleh al-Albani).
§  Dari Abu Hurairahzia berkata, Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,
“Sungguh merugi seseorang yang disebutkan diriku disisinya namun tidak bershalawat atasku.” (HR. At-Tirmidzi, berkata al-Albani hasan shahih)
§  Dari Ibnu Abbaszberkata,”Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam ,
“Barang siapa melupakan (meninggalkan) shalawat terhadapku maka akan tersalah dari jalan surga.” (HR. Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits lain)
§  Dari Husain Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda,
“Orang bakhil adalah orang yang diriku disebut di sisinya namun tidak bersha-lawat kepadaku.” (HR. An-Nasai di sha-hihkan oleh al-Albani)
§  Dari Ubay bin Ka’ab ia berkata, ”Wahai Rasulullah, sungguh aku akan memperbanyak shalawat atasmu, maka seberapa banyak kujadikan do’aku untuk bershalawat kepadamu? Beliau menjawab, “Sekehendakmu” Dia bekata, “Aku mengatakan, “Apakah seperempatnya?” Beliau menjawab, “Terserah kamu, dan jika engkau menambah, maka itu lebih baik bagimu.” Aku berkata, ”Apakah separuhnya?” Rasul menjawab, ”Terserah kamu, dan jika kamu menambah, maka itu lebih baik bagimu.” Aku lalu berkata, “Apakah dua per tiganya?” Nabi menjawab, “Terserah kamu dan jika kamu menambahnya, maka itu lebih baik bagimu.” Aku berkata, ”Apakah aku bershalawat kepadamu sepanjang hariku.” Beliau bersabada, “Kini telah cukup keinginan dan kesungguhanmu dan Allah mengampuni dosa-dosamu.” (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, ia mengatakan hadits hasan shahih, dan al-Albani menyetujuinya).
§  Dari ‘Amir bin Rubai’ahzia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam berkhutbah dan bersabda,
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka malaikat senantiasa bershalawat kepadanya selagi ia masih bershalawat kepadaku. Maka seorang hamba boleh menyedikitkan atau memperbanyaknya.”
§  Dari Aliz ia berkata, “Setiap do’a terhalang, sehingga diucapkan shala-wat atas Muhammad dan keluarga Muhammad.”(riwayat ath-Thabrani dan dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits yang lain)
§  Dari Umar bin Khaththabz secara mauquf, ”Sesungguhnya do’a terhenti di antara langit dan bumi, ia tidak naik sama sekali, sehingga disam-paikan shalawat kepada Nabimu Shallallaahu alaihi wa Salam .” (Riwayat at-Tirmidzi dishahihkan oleh al-Albani dengan hadits yang lain).
Beberapa Faidah dan Buah Shalawat

Al-Imam Ibnul Qayyim dalam kitab “jala’ul afham” menyebutkan kurang lebih empat puluh faidah bershalawat atas Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , di antara yang dapat disebutkan di sini yaitu:

1. Merupakan bentuk pelaksanaan perintah Allah dan mencocoki terhadap apa yang Dia lakukan berupa shalawat terhadap Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam .

2. Mencocoki para malaikat yang juga menyampaikan shalawat atas Nabi.

3. Orang yang mengucapkan satu shalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam akan mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah Subhannahu wa Ta'ala .

4. Pelakunya akan diangkat sebanyak sepuluh derajat, ditulis untuknya sepuluh kebaikan dan dihapuskan darinya sepuluh keburukan.

5. Apabila dibaca sebelum memanjatkan do’a, maka akan sangat memungkinkan untuk diijabahinya do’a itu.

6. Menjadi penyebab untuk mendapatkan syafa’at.

7. Menjadi sebab untuk diampuninya dosa-dosa.

8. Merupakan sebab Allah memberikan kecukupan bagi kebutuhan seorang hamba.

9. Shalawat akan mendekatkan kedu-dukan seorang hamba dengan Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam nanti pada Hari Kiamat.

10. Shalawat disejajarkan dengan shadaqah kepada orang yang kesusahan.

11. Shalawat merupakan salah satu sebab terpenuhinya hajat.

12. Dengan bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam , maka Allah dan para malaikat juga akan bershalawat terhadapnya.

13. Merupakan pembersih dan penyu-cian bagi orang yang melakukannya.

14. Merupakan sebab seorang hamba mendapatkan kabar gembira dengan surga menjelang meninggal dunia.

15. Menjadi sebab terbebasnya seseorang dari huru-hara pada Hari Kiamat

16. Nabi akan membalas menyampaikan shalawat dan salam kepada orang yang mengucapkannya terhadap beliau.

17. Ia menjadi sebab untuk teringatnya sesuatu yang terlupakan.

18. Merupakan sebab untuk baiknya suatu majlis dan dapat menyelamat-kan dari buruknya majlis yang tidak disebut di dalamnya nama Allah.

19. Menjadi penyebab hilangnya kefa-kiran.

20. Meniadakan predikat bakhil pada seorang hamba.

21. Dapat menjadikan pelakunya terbimbing untuk menuju jalan ke Surga

22. Menjadikan sebab terpancarnya cahaya bagi seorang hamba, ketika melewati ash-Shirath (jembatan di Hari Kiamat).

23. Menjadikan seseorang dapat terbebas dari tabiat yang keras dan kasar.

24. Merupakan penyebab untuk keberkahan terhadap diri, amal dan umur orang yang mengucapkannya.

25. Menjadikan penyebab untuk mendapatkan rahmat dari Allah.

26. Shalawat dapat menjadikan seseorang terus-menerus mencintai Rasulullah dan bahkan akan selalu bertambah cintanya.

27. Ia akan menjadikan seorang hamba mendapatkan hidayah dan menghidupkan hati.


Sumber : Kutaib, “Fahlail wa Tsamarat ash-Shalih ‘an Nabi saw,” Al-Qism al-Ilmi Darul Wathan.

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!